Sejarah Pantai Losari Beserta Teka-Tekinya
Sebelum dikenal sebagai Losari, warga Makassar menyebutnya Pasar Ikan.
Dimasa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan. Dipagi hari
dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan di sore hari dimanfaatkan
pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang epe dan makanan ringan
khas Makassar lainnya.
Apa sebenarnya yang menarik dari fisik Pantai Losari? Infrastruktur
utamanya saat ini telah dibangun merupakan sebuah jalan besar bernama
Penghibur. Disisi yang sebelumnya adalah pembendung air berupa turap
beton memanjang kini diperluas menjorok kedalam pantai. Terdapat
Promenade luas berlatar pulau dan laut selat Makassar dan dibawahnya
merupakan outlet buangan limbah kota. Dalam konteks pembangunannya,
konsep yang sudah bertahan selama 60 tahun itu hanya diperbesar
luasannya.
Diawali tahun 1945, bangunan tambahan pantai yang pertama dibuat. Desain
lantai dasar beton sepanjang 910 meter digagas oleh Pemerintah Wali
Kota Makassar, DM van Switten (1945-1946). Dimasa pemerintahan NICA
tersebut, pemasangan lantai ditujukan untuk melindungi beberapa objek
dan sarana strategis warga di Jalan Penghibur dari derasnya ombak selat
Makassar.
Jadi, bisa diasumsikan bahwa pemberian nama Pantai ini pada saat
dilakukan pembangunan pertamanya oleh Pemerintahan NICA namun makna kata
Losari sendiri belum diartikan sampai saat ini. Apakah kata LOSARI itu
berasal dari bahasa belanda atau bahasa Makassar..?
Dalam bingkai hakiki, “los”- “ari” bisa dimaknai secara sederhana
sebagai kawasan lepas yang terselubungi oleh dua lapisan utama. Sebagai
uraian harfiah maka kata Los, dalam bahasa Jawa punya ambigus makna.
Maknanya berarti ia sebuah kawasan atau tempat untuk berjual-beli,
sebagai toko-toko atau pasar yang terbagi-bagi menjadi beberapa los.
Kemudian los, dalam konteks kejawaan, berarti terlepas atau udar.
Mengingat bahwa kawasan Pantai ini dulunya memang adalah tempat
berjualan. sedangkan untuk kata “ari” dimaknakan sebagai pembungkus dan
penyuplai, seperti yang dimaknakan pada kata “ari-ari”.