Makam Raja-raja Tallo di Ujung Tanah

Makam Raja-raja Tallo di Ujung Tanah





Makam raja-raja. Tallo adalah sebuah kompleks makam kuno yang dipakai sejak abad XVII sampai dengan abad XIX Masehi. Letaknya di RK 4 Lingkungan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Madya Ujungpandang. Lokasi makam terletak di pinggir barat muara sungai Tallo atau pada sudut timur laut dalam wilayah benteng Tallo. Ber¬dasarkan basil penggalian (excavation) yang dilakukan oleh Suaka Peninggalan sejarah dan Purbakala (1976¬-1982) ditemukan gejala bahwa komplek makam ber¬struktur tumpang-tindih. Sejumlah makam terletak di atas pondasi bangunan, dan kadang-kadang ditemukan fondasi di atas bangunan makam.

Kompleks makam raja-raja Tallo ini sebagian ditempat¬kan di dalam bangunan kubah, jirat semu dan sebagian tanpa bangunan pelindung: Jirat semu dibuat dan balok¬balok ham pasir. Bangunan kubah yang berasal dari kuran waktu yang lebih kemudian dibuat dari batu bata. Penempatan balok batu pasir itu semula tanpa memper¬gunakan perekat. Perekat digunakan Proyek Pemugaran. Bentuk bangunan jirat dan kubah pada kompleks ini kurang lebih serupa dengan bangunan jirat dan kubah dari kompleks makam Tamalate, Aru Pallaka, dan Katangka.

Pada kompleks ini bentuk makam dominan berciri abad XII Masehi. Ada tiga tipe makam di kompleks ini.

Pertama, tipe susun timbun. Makam-makam di kompleks Tallo sebagian dibangun dengan teknik susun timbun. Balok-balok batu (padas). persegi disustin ddri bawah ke atas. Bangunan makam mirip konstruksi candi yang terdiri atas tiga bagian:- kaki, tubuh, dan atap. Di bagman atap ditancapkan dua buah nisan. Umumnya,- bangunan makam seperti ini di dalam rongga makam yang berbentuk setengah lingkaran memanjang, masih ter¬dapat nisan (Hadimoljono, 1977). Tipe makam ini misalnya Makam Sultan Mudseffuar.

Selain itu,- tipe susun timbun juga ada yang dibuat tidak berongga. Bentuknya hanya seperti kotak besar. Di atas kotak besar dipasang empat papan batu berukir dan ditancapkan dua buah nisan. Makam dengan teknik susun timbun juga ada yang dibuat dari batu merah.

Kedua, tipe bangunan kayu. Makam dirancang menurut konstruksi hangunan kayu. Empat buah papan batu yang lebar dipasang untuk membentuk sebuah kotak batu persegi empat panjang. Pada dinding utara dan selatan, - di bagian atas makam dibuat runcingan tepat di bagian tengahnya. Keempat papan batu ditopang empat lapisan yang membentuk kaki makam. Di tengahnya ditancap-kan situ atau dua buah nisan. (Hadimoljono, 1977).

Ketiga, Tipe sederhana. -Untuk tipe ini, konstruksi di¬bentuk dengan dua lapis batu yang dibuat secara berundak. Kemudian.di bagian atas makam ditancapkan satu dua buah nisan.

Keempat, Makam kuhah. Tipe ini mirip piramid. Bahan bangunannya terbuat dari batu bata dengan perekat (specie) di dalamnya terdapat satu atau dua buah makam. Di Kompleks Tallo ada tiga buah makam kubah. Satu di antaranya sudah runtuh.
Hiasan dipahatkan pada batu makam dan batu nisan berbentuk tumbuh-tumbuhan (bunga teratai dan sulur), hiasan geometris, dan kaligrafi-huruf Arab, seperti Al¬lah, Laa Ilaha Illahlah.

Postingan populer dari blog ini

teks panjang Aru Tubaraniya Ri Gowa

SILSILAH RAJA-RAJA GOWA

KELONG TAU RIOLO (AGAMA)