RIWAYAT SINGKAT MANGKUBUMI / PA’BICARABUTTA (MAHAPATIH) KERAJAAN GOWA/RAJA TALLO KE 8


Nama lengkap Beliau I Mangngadacinna Daeng Sitaba Karaeng Pattingalloang Sultan Mahmud Tuminanga Ri Bontobiraeng,menjabat mangkubumi / pabbicarabutta kerajaan Gowa(1639-1654),mendampingi raja Gowa XV, I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikussaid (Muhammad Said) Tuminanga Ri Papambatunna(1639-1653).
Beliau adalah putra Raja Tallo VI dan mangkubumi / pabbicarabutta kerajaan Gowa I Mallingkaang Daeng Mannyonri’ Karaeng Matoaya Sultan Abdullah Awwalul Islam Tuminanga Ri Agamana,yang lahir dari permaisuri Beliau yang bernama I Wara’ Karaeng Lempangang.Karaeng Pattingalloang bersaudara kandung dengan Raja Tallo VII I Manginyarrang Dg Makkio Karaeng Kanjilo Sultan Abdul Gaffar Tumammaliyanga ri Timoro’.
Pada umur 18 tahun,Karaeng Pattingalloang telah menguasai bahasa Portugis,Spanyol,Latin,Inggris,Perancis,Belanda,Cina,dan Arab,diluar dari pada bahasa lokal (bahasa makassar,bugis,mandar) juga bahasa jawa dan melayu.
Dengan kepandaian dan keahliannya, turut mengantarkan gowa sebagai negara terkuat di bidang politik,militer,ekonomi dan menjadikannya sebagai bandar niaga terbesar di Asia tenggara pada zamannya.Menurut Alexander Rhodes(misionaris katolik di makassar pada tahun 1646),dari catatannya; Karaeng Pattingalloang cukup menguasai rahasia ilmu barat,tekun mempelajari sejarah kerajaan-kerajaan di Eropa,serta mahir ilmu matematika.
Juga menurut catatan Fride Rhodes,Beliau juga menghayati tehnical inovation europe,dan merupakan orang Asia tenggara pertama yang menyadari pentingnya ilmu-ilmu terapan (aplied Science),serta gemar mengumpulkan benda-benda ilmu pengetahuan seperti Globe,Peta dunia dengan deskripsi dalam bahasa Spanyol,Portugis,dan Latin,mengoleksi buku-buku tentang ilmu Bumi,serta menerima hadiah Atlas dan Globe yang terbuat dari tembaga oleh VOC serta rangkaian syair yang dikarang oleh Jost Van den Vondel dengan menaruh kalimat pujian "SEORANG YANG OTAKNYA SELALU MENCARI-CARI DAN SELURUH DUNIA AMAT KECIL BAGINYA" . Di zamannya pada tahun 1652 Inggris menyerahkan teleskop GALILEAN PROSPECHTIVE GLASS ciptaan Galileo sesuai pesanan mendiang Raja Gowa XIV I Mangnga’rangngi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tuminanga Ri Gaukanna,ini membuktikan bahwa Kerajaan Gowa ikut berkecimpung dalam semangat Renaissance ilmu pengetahuan Barat yang turut mempengaruhi kebudayaan makassar pada waktu itu.
Pada akhir hayatnya beliau tampil sebagai sosok pejuang,diplomat,seniman,cendekiawan,agamawan,dan negarawan,yang dikenal bukan hanya di nusantara,tapi di seluruh penjuru dunia,Beliau wafat pada 15 September 1654,dan digantikan oleh putranya,Abdul Hamid Karaeng Karunrung,sebagai Mangkubumi Kerajaan Gowa,yang mana Beliau ini merupakan murid spiritual dari ulama,shufi,dan pejuang dari butta Gowa Syekh Yusuf Tajul Khalwatiyah Al Macassari.

Postingan populer dari blog ini

teks panjang Aru Tubaraniya Ri Gowa

SILSILAH RAJA-RAJA GOWA

KELONG TAU RIOLO (AGAMA)