Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Kotika Bilang Duappulo

Gambar
Kotika Bilang Duappulo Kotika ini sering digunakan untuk menentukan waktu/hari yang baik dan buruk dalam memulai suatu kegiatan, seperti mendirikan rumah, memulai mengerjakan sawah, menentukan hari perkawinan, waktu yang baik untuk menagih utang, berdagang dan bahkan digunakan untuk menentukan waktu dalam peperangan atau perkelahian. kalender tradisional bugis makassar ini masih sering digunakan oleh para sesepuh dan orang tua, terutama di kalangan keluarga bangsawan, kotika/putika ini banyak dipengaruhi oleh perhitungan kalendar Islam. Namun yang sangat disayangkan, saat ini hanya kalangan tertentu yang masih mengetahui cara pemakaian kotika ini, dan diharapkan generasi muda saat ini juga dapat melestarikan
Gambar
Menggali Kembali Semangat Arru’na Bate Salapang Wilayah Kerajaan Gowa-Tallo abad 15M Meski berwatak keras, konon leluhur orang Makassar itu sejatinya sangat penurut dan mudah diatur. Mereka dikenal patuh pada hukum dan pemimpin, yang biasanya diikrarkan dalam prosesi ritual “ Angngarru’, atau bersumpah setia. Selama mereka memegang sumpah, yang juga dilandasi kearifan lokal siri’ na pacce , tak akan pernah terbersit untuk melakukan pelanggaran atas sumpah itu. Mereka bersedia diatur dan diarahkan oleh pemimpinnya, tak peduli asal, gender atau apapun atribut sesembahannya itu. Tersebutlah Kasuwiyang Salapang atau Bate Salapang, konfederasi sembilan negeri pra-sejarah yang kelak membentuk kerajaan Gowa dan menurunkan suku Makassar. Hingga menjejak abad 13M, Kasuwiyang Salapang atau Sembilan Negeri kecil berdaulat yang terdiri dari Tomboloq, Parang-parang, Lakiung, Bissei, Dataq, Kalling, Serroq, Samata, dan Agang Jekne ini senantiasa larut dalam pertikaian berkepanjanga